ayat alquran tentang energi listrik
Penangkalpetir adalah batang logam yang dipasang pada struktur bangunan yang dimaksudkan untuk melindungi struktur dari sambaran petir. Jika petir mengenai struktur bangunan, itu akan secara langsung memukul batang penangkal petir dan menyalurkan ke tanah melalui kawat, bukannya melewati struktur, di mana ia bisa menyalakan api / kebakaran
A Penafsiran Muhammad Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang angin dalam Tafsir al-Misbah Dalam listrik dan telepon 25 - 31 7 Angin kencang Angin kencang Pohon seluruhnya Informasi al-Qur‟an tentang kekuatan dan energi angin yang telah ditundukkan Nabi Sulaiman, juga dapat menjadi isyarat
AlAn'aam, 6: 101) Informasi yang diberikan Al Quran ini sepenuhnya sesuai dengan temuan sains masa kini. Kesimpulan yang dicapai astrofisika saat ini adalah bahwa seluruh alam semesta, bersamaan dengan dimensi materi dan waktu, muncul sebagai akibat dari ledakan besar yang terjadi dalam ketiadaan waktu.
Kondisiini sama seperti manfaat uranium untuk pembuatan nuklir sebagai pembangkit listrik. 4. Pemanfaatan energi. Angin, selain dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, dapat juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi lain. Dengan adanya udara sebagai penyerap sinar ultraviolet, maka kadar sinar ultrabiolet yang mengenai tubuh kita
Allahmengutus para rasul dan nabi untuk membimbing manusia.
Warum Flirten Männer Wenn Sie Vergeben Sind. JAKARTA - Revolusi industri pada pertengahan abad ke 17 menandai gencarnya pemanfaatan energi sebagai bahan utama gerak kehidupan, yang kini kebutuhannya semakin meningkat. Energi yang sebagian besarnya tak terbarukan itu suatu saat akan habis. Setiap manusia yang merasakan kenikmatan revolusi industri seharusnya ikut andil dalam pelestarian energi ini dengan dua pilihan, melestarikan energi tak terbarukan itu atau mencari sumber daya alternatif. Pertanyaannya, adakah nilai-nilai syariat Islam yang mengatur tentang pelestarian energi? Bagaimana prinsip-prinsip pelestarian tersebut diterapkan? Jawaban normatifnya ada pada hadits-hadits berikut ini. عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ وَغَلِّقُوا وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ قَالَ هَمَّامٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَلَوْ بِعُودٍ يَعْرُضُهُ Dari Jabir ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Matikanlah lampu-lampu pada malam hari ketika kalian hendak beristirahat, dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah bak-bak air, tutuplah makanan dan minuman.” Hammam berkata, “Tutuplah walau hanya dengan sebatang ranting.” Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 5624 dan 6296 pada bab Ighlaq al-Bab bi al-Lail. Juga oleh Imam Abu Ya’la dalam Musnad-nya no. 1837 dengan redaksi hanya pada kalimat athfiu al-mashabih. Melalui hadits ini, Rasul mengajarkan umatnya untuk selalu menghemat energi, bahkan pada hal-hal kecil, sekalipun hanya pemakaian lampu rumah tangga. Asbabul wurud Hadits ini adalah peristiwa salah satu rumah warga yang terbakar karena tetap menyalakan lampu waktu itu bersumber dari api pada malam hari. Perintah itu berdampak positif secara langsung pada penghematan minyak yang digunakan sebagai bahan bakarnya, terlebih jika diterapkan pada masa kini. Energi listrik tidaklah mudah dihasilkan sehingga harus dilakukan penghematan. Anjuran lainnya diperkuat sabdanya dengan kandungan makna yang lebih umum berikut عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ ” كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ وَلَا مَخِيلَةٍ “ Dari Nabi saw. beliau bersabda, “Makan dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah, tanpa berlebih-lebihan dan tanpa disertai rasa sombong.” Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman nomor 6152, bab al-Iqtishad fi an-Nafaqah. Juga oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak nomor 7188 tanpa lafal “walbas” disertai komentar, “Hadits ini sanadnya shahih meski tidak diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.” sumber Suara MuhammadiyahBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Terlepas dari keyakinan kita, apapun agama dan keyakinan anda, artikel ini memang layak untuk dibaca, karena ternyata ALLAH SWT – Tuhan sudah memberikan bocoran teknologi kelistrikannya kepada manusia beribu tahun yang lalu. Berikut artikelnya, selamat membaca dan berpikir….?!?!!!? “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”Al-Qur’an surat An Nur 35 Sekilas Tentang Listrik Di abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah generator / alternator, generator mengubah energi mekanis gerak menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik elektro magnetik sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik. Penemu Listrik dan Bola Lampu Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday lahir tahun 1791 M, yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday ditemukan tahun 1831 M. Berbicara tentang listrik tidak terlepas dengan bola lampu, berbicara tentang bola lampu tidak terlepas dari seorang ilmuwan yang bernama Thomas Alva Edison lahir tahun 1847 M yang telah berhasil menciptakan dan mengembangkan penggunaan listrik sebagai alat penerang. Meskipun Thomas Alva Edison dianggap sebagai penemu bola lampu namun beberapa tahun sebelumnya di Paris, lampu sudah digunakan sebagai alat penerangan. Begitupun jauh sebelum para ilmuwan tersebut berhasil dengan temuannya Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW telah menulis tentang Prinsip Dasar Listrik, yaitu dalam Surat An Nur ayat 35. Listrik Dalam Al-Qur’an Surat An Nur ayat 35 Al-Qur’an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun sejarah, ternyata Al-Qur’an juga berbicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini listrik seperti surat An Nur ayat 35, yang artinya “Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara…” Analisa ayat Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, maka ketika lampu dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya. Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam kaca. Efek cahaya itu akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti sebuah bintang yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini menuliskan perumpamaan sebuah lampu. Lanjutan ayat “…yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya diatas cahaya,…” Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat “…yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat..”, apabila kita memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan barat, bukankah ini berarti utara dan selatan, sedangkan dalam teori kemagnetan utara dan selatan adalah kutub magnet, magnet elektromagnetik berguna sebagai pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrik. Dalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub yang berbeda dihubungkan akan menimbulkan percikan “…minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api…”. Menurut penulis, ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan, sesuai dengan kelanjutan ayat tersebut “…Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Penutup Tanpa mengesampingkan keilmuwan para penemu dan pencipta listrik dan bola lampu di atas, penulis berpendapat secara teori prinsip dasar listrik dan teori dasar tentang bola lampu telah ditulis dalam Al-Qur’an terlebih dahulu bila dibandingkan dengan temuan-temuan para ilmuwan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan mereka mengambil ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bahan referensi dalam menciptakan temuan mereka, mengingat Al-Qur’an telah diterjemahkan ke bahasa asing latin kira-kira tahun 1135 M, tahun 1647 M Alexander Ross menterjemahkan kedalam bahasa Inggris menterjemahkan dari bahasa Prancis dan tahun 1734 oleh George Sale, tahun 1812 terjemahan George Sale di terbitkan di London dalam edisi baru 2 jilid, disebutkan terjemahan George Sale tersebut bersumber dari bahasa Arab. Apalagi bila di bandingkan dengan tahun ayat ini diturunkan, ayat ini adalah ayat Madaniyah, Rasulullah hijrah tahun 1 H/ tahun 622 M, jauh sebelum para ilmuwan tersebut lahir. Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekhilafan dalam menafsirkan ayat di atas, yang agak berbeda dengan penafsiran ahli-ahli tafsir.
Kita akan membahas tentang energi panas, tentu saja ini banyak kaitannya dengan ilmu pengetahuan, terutama dunia fisika. Langsung saja kita buka ayat yang menjadi pembahasannya, yaitu Surah Al-Mu’min ayat Swt. Berfirman ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api, Ayat di atas menjelaskan salah satu siksaan di neraka. Kata “air yang sangat panas” di dalam pelajaran IPA maupun fisika memiliki makna bahwa air tersebut memiliki energi panas. Lalu kalimat “mereka dibakar dalam api” juga merupakan pembuktian bahwa api memiliki energi panas dan bahkan sangat panas. Jadi ada 2 benda yang ditunjukkan ayat di atas yang memiliki energi pertama kedua Api. Peristiwa di atas menjelaskan betapa Al-Quran sangat melekat dengan ilmu pengetahuan dan sains. Tetapi bukan hanya ini saja yang terdapat di Al-Quranul Karim, masih banyak lagi ayat yang menjelaskan energi panas dan ilmu pengetahuan lainnya. Itu adalah bukti kebesaran dan keagungan-Nya yang memang sengaja Dia tunjukkan kepada kita semua. Semoga bermanfaat. - Unknown خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ artinya "Sebaik-Baik Kalian Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan Mengajarkannya."
0% found this document useful 0 votes62 views2 pagesOriginal Titlealquran tentang listrikCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes62 views2 pagesAlquran Tentang ListrikOriginal Titlealquran tentang listrikJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Konsep Usaha Usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI merupakan kegiatan yang mengerahkan segala tenaga, pikiran untuk mencapai suatu hal yang dituju. Usaha dalam fisika berkaitan dengan adanya perpindahan. Definisi ini lebih spesifik dibandingkan usaha dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dalam ilmu fisika merupakan hasil perkalian dari besar kekuatan gaya F untuk memindahkan suatu benda dikali jarak perpindahan s. Contoh usaha misalnya mengangkat kardus, membuka pintu, mendorong meja. Usaha tersebut menggunakan tenaga manusia maupun alat yang membutuhkan sejumlah energi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat adalah ketika menuju masjid untuk melaksanakan salat jamaah saat hujan tiba. Seseorang harus berjalan kaki terlebih dahulu dari rumah menuju masjid. Pada materi usaha dalam fisika hal tersebut disebut dengan jarak perpindahan s yang harus ditempuh dengan bersusah payah agar walaupun hujan disebut dengan gaya. Kemudian seseorang tersebut menjalankan salat jamaah secara khusyu dan mendapat pahala itulah hasil dari usahanya. Konsep Usaha Dalam Al-Qur’an Konsep usaha dijelaskan dalam QS. An-Najm ayat 39 yang artinya “dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” Tasfir Al-Muyassar tentang QS. Isra’ ayat 19 juga menjelaskan, dan barang siapa mempunyai tujuan beramal shalih untuk mendapat pahala di akhirat yang kekal abadi, dan dia bersungguh-sungguh dalam usaha, taat serta beriman kepada Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang amal shalihnya diterima dan tersimpan bagi mereka di sisi tuhan mereka, dan mereka akan memperoleh balasan atas amal itu. Konsep usaha pada materi fisika dan dijelaskan pada ayat Al-Qur’an di atas, memberikan pedoman kepada manusia. Jika menginginkan suatu hal maka kita harus berusaha keras untuk mencapainya. Hasil usaha berbanding lurus dengan gaya dan perpindahan yang ditempuh untuk melakukan suatu usaha. Perpindahan dalam Islam dapat kita samakan dengan berubahan kedudukan kita di hadapan Allah SWT. Apakah kita semakin menjauh dari Allah atau justru semakin mendekat. Semua itu tergantung kita sebagai hamba-Nya, melakukan usaha yang positif agar lebih dekat kepada Allah atau justru sebaliknya. Hal tersebut diperjelas oleh firman Allah dalam QS. Al-Laill ayat 4, bahwa usaha setiap orang itu berbeda-beda. Konsep Energi Energi dalam kehidupan sehari-hari merupakan kekuatan yang sering dimanfaatkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Ia merupakan sesuatu yang tidak dapat di ciptakan dan tidak dapat di musnahkan namun dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yan lain. Energi ada banyak sekali, seperti energi bahan bakar fosil, air, cahaya matahari, angin, nuklir, potensial, potensial gravitasi dan kinetik. Kali ini contoh yang akan diberikan mengenai energi kinetik. Energi kinetik yang tidak kita sadari, yaitu energi kinetik pada pergerakan gunung. Ini adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerakannya. Energi kinetik sebuah benda didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Gunung ternyata tidaklah diam seperti yang terlihat, melainkan bergerak seperti geraknya awan. Sebagaimana firman Allah menjelaskan dalam Quran Surah An-Naml ayat 88 yang artinya, “dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap diam di tempatnya, padahal dia berjalan seperti jalannya awan”. Konsep Energi Dalam Al-Qur’an Para ahli geologi menjelaskan, bahwa gunung yang bergerak artinya gunung tersebut memiliki kecepatan sehingga gunung tersebut memiliki energi kinetik pada dasar gunung. Di dasar gunung terdapat lempeng-lempeng yang dapat bergerak dan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut harus diantisipasi untuk meminimalisir korban, maka dibuatlah alat yang berfungsi sebagai pendeteksi gempa bumi yang disebut seismometer. Konsep energi pada contoh energi kinetik pada gunung membuat kita semakin bersyukur kepada Allah SWT. Allah menciptakan gunung yang lebih besar kekuatannya dari manusia ketika gunung tersebut bergerak. Allah menjelaskan dalam Quran Surah Al-Fussilat ayat 15 yang artinya “Adapun kaum Ad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda kekuatan Kami.” Konsep usaha dan energi merupakan sedikit pembelajaran sains dalam lingkup fisika yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam kegiatan beribadah kepada Allah. Energi yang positif dapat digunakan untuk melakukan gaya yang positif sehingga menghasilkan usaha yang positif. Usaha yang positif dapat membuat kita lebih dekat ke Allah dan lebih banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Penyunting Ahmed Zaranggi Ar Ridho
ayat alquran tentang energi listrik