bagian yang tidak di dalam
Penerapanwarna yang tepat pada interior rumah tidak hanya akan mempercantik tiap-tiap ruangan, tapi juga bisa bikin betah anggota rumah. Untuk warna cat rumah bagian dalam yang cerah, Anda bisa mencoba mengaplikasikan warna hijau atau seri palet hijau lainnya, seperti hijau mint atau hijau pastel.. Desain warna hijau akan menghadirkan kesan alami di seluruh ruangan dalam rumah.
Jikadalam kuasa tertulis termaksud pada Pasal 1602g dimuat syarat bahwa upah yang ditetapkan berupa uang seluruhnya atau bagian, tidak akan dibayar kepada buruh di bawah umur, tetapi harus dibayar kepada wakilnya yang sah, maka orang mi dalam hal pembayaran upah atau bagian yang harus dibayar kepadanya. dianggap sebagai buruh.
Tenderlointerletak di bagian tubuh sapi yang jarang digerakkan, sehingga teksturnya lunak dan mudah matang. Selain cocok untuk steak, dagin has dalam juga cocok untuk dimasak dengan cara ditumis, kukus, bakar, dan masakan yang tidak membutuhkan waktu lama. Baca juga: Ini Cara Tepat Menyimpan Daging Sapi agar Tahan Lama. 2.
Sitoplasmaberfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non- nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat
Danada pula yang disebut iris yaitu bagian yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata melalui pupil. Jadi pupil dan iris bekerja bersama-sama dalam mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Iris dapat membuat pupil melebar atau menyempit sesuai intensitas cahaya di luar mata.
Warum Flirten Männer Wenn Sie Vergeben Sind. Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang. Saraf tulang belakang berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan memerintahkan otot untuk bergerak. Selain itu, sumsum tulang belakang juga menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan informasi tersebut ke otak. 3. Sel saraf atau neuron bagian tang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf. Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf pusat. Setiap neuron atau sel saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau struktur dasar. Anatomi neuron tersebut, yaitu Badan sel, yang memiliki inti. Dendrit, yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima situmulus dan membawa impuls ke badan sel. Akson, yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar dari badan sel. Akson umumnya dikelilingi oleh mielin, yaitu lapisan padat berlemak yang melindungi saraf dan membantu pesan untuk keluar. Pada saraf tepi, mielin ini diproduksi oleh sel Schwann. Sel-sel saraf ini dapat ditemukan di seluruh tubuh dan berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Dilansir dari National Institues of Health, diperkirakan terdapat sekitar 100 miliar neuron di otak. Sel saraf ini termasuk dengan 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf tulang belakang, dan di bagian lainnya. Fungsi sistem saraf Secara umum, sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi. Fungsi tersebut adalah Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh fungsi sensorik. Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang. Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang fungsi integrasi. Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan tepat fungsi motorik. Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya. Sistem saraf pusat Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Informasi atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan gerakan, seperti bicara atau berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas. Ini juga termasuk bentuk informasi lainnya, seperti pikiran, persepsi, dan emosi manusia. Sistem saraf tepi Secara garis besar, fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf ini meluas dari saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari bagian-bagian sistem saraf tepi Sistem saraf somatik Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang Anda sadari dan secara sadar memengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan informasi sensorik dari kulit, organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga membawa respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa gerakan. Sebagai contoha, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi ke otak bahwa ini adalah sensasi panas. Setelah itu, saraf motorik membawa informasi dari otak ke tangan untuk segera menghindar dengan menggerakkan, melepas, atau menarik tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik. Sistem saraf otonom Sebaliknya, sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar atau tanpa perlu memikirkannya. Sistem ini terus menerus aktif untuk mengatur berbagai aktivitas, seperti bernapas, detak jantung, dan proses metabolisme tubuh. Ada dua bagian dari saraf ini 1. Sistem simpatik Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan. Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat. 2. Sistem parasimpatik Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal. Penyakit sistem saraf Berbagai penyakit atau gangguan saraf Ada beberapa gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi hingga mengganggu fungsi vital dari sistem saraf pada manusia. Berikut adalah macam-macam penyakit saraf tersebut Alzheimer Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyerang sel-sel otak dan neurotransmitter bahan kimia yang membawa pesan di antara sel-sel otak. Penyakit ini memengaruhi fungsi otak, memengaruhi ingatan Anda, dan cara Anda berperilaku. Parkinson Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang sangat penting untuk kelancaran kontrol otot dan gerakan. Multiple sclerosis Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat. Kondisi ini ditandai dengan adanya kerusakan pada selubung pelindung mielin yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Bell’s palsy Bell’s palsy adalah kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi wajah. Ini disebabkan karena adanya saraf di wajah Anda yang meradang. Biasanya kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam jangka waktu tertentu. Epilepsi Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau kambuhan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak. Meningitis Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi saraf yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang meninges mengalami radang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Ensefalitis Ensefalitis merupakan penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya peradangan pada jaringan otak. Sama seperti meningitis, penyakit ini juga disebabkan oleh infeksi virus. Tumor otak Tumor otak adalah gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak. Gumpalan ini bisa jinak, tetapi bisa juga ganas atau kanker otak. Kondisi ini bisa merusak otak Anda dan tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Cedera otak dan tulang belakang cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu cedera traumatik dan nontraumatik. Adapun stroke merupakan salah satu bentuk cedera nontraumatik yang mungkin terjadi. Serupa dengan cedera otak, cedera tulang belakang adalah kerusakan pada sumsum tulang belakang hingga menyebabkan hilangnya fungsi, perasaan, dan mobilitas tubuh. Cedera ini paling sering disebabkan oleh trauma. Ciri-ciri atau gejala penyakit saraf Kerusakan saraf akibat gangguan atau penyakit tertentu menyebabkan bekas luka atau lesi di sistem saraf Anda. Ini berarti neuron Anda sudah tidak dapat lagi mengirim sinyal ke seluruh tubuh Anda dengan benar. Adapun kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala atau ciri-ciri, yaitu Sakit kepala. Penglihatan buram. Kelelahan. Mati rasa atau kesemutan. Bagian tubuh tertentu bergetar atau tremor. Hilang ingatan. Kehilangan koordinasi tubuh. Hilang kekuatan atau melemahnya otot atrofi otot . Masalah emosional. Perubahan perilaku. Kejang. cadel.
Bahkan, beberapa memiliki septum yang bengkok, atau yang disebut dengan deviasi septum. 2. Rongga hidung Setelah udara melewati lubang hidung, udara akan memasuki cavum nasi. Cavum nasi adalah rongga dalam anatomi hidung Anda, yang juga terbagi menjadi beberapa bagian. Nasal vestibule Bagian pertama yang akan dijumpai adalah nasal vestibule, yaitu ruangan yang terletak tepat di balik hidung bagian depan. Nasal vestibule ini dilapisi oleh jaringan epitel yang memiliki bulu-bulu kasar. Bulu ini disebut juga dengan bulu hidung atau silia. Di dalam nasal vestibule ini, terdapat bulu hidung dalam jumlah yang banyak. Ketika ada partikel udara yang besar, seperti debu, pasir, bahkan serangga yang masuk ke dalam lubang hidung akan terperangkap di rambut-rambut ini. Bulu-bulu hidung berfungsi menghadang benda asing selain udara masuk lebih dalam ke rongga hidung. Konka Setelah melewati nasal vestibule dan lolos dari bulu-bulu hidung, selanjutnya udara akan masuk ke anatomi hidung yang lebih dalam melalui bagian bernama konka. Konka adalah lekukan pada rongga hidung bagian dalam dan memiliki 3 bagian, yaitu superior atas, tengah, serta inferior bawah. Di bagian hidung ini, udara akan diproses dan diubah suhunya sesuai dengan temperatur tubuh. Di sini pula saraf olfaktori atau saraf penciuman yang terletak di langit-langit konka akan mendeteksi bau dari udara yang masuk. Rangsangan bau ini yang kemudian disampaikan ke otak, hingga akhirnya otak menyimpulkan bau apa yang sedang dicium saat itu. Setelah udara melewati konka, maka udara akan diteruskan masuk ke arah nasofaring, yakni ruangan yang menghubungkan antara hidung dan rongga mulut. Selanjutnya, udara akan masuk ke dalam organ lainnya di luar rongga hidung yakni laring, trakea, hingga diproses menuju ke paru-paru. 3. Membran mukosa Seluruh bagian dalam anatomi hidung Anda dilapisi oleh jaringan tipis yang disebut dengan membran mukosa. Membran mukosa berfungsi untuk mengatur suhu udara yang masuk serta melembapkan hidung. Nah, fungsi lain dari membran mukosa adalah menghasilkan lendir yang Anda kenal dengan sebutan ingus. Fungsi dari lendir tersebut adalah menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam hidung. Terkadang, membran mukosa dapat bermasalah, sehingga tidak dapat melembapkan hidung dengan baik, misalnya seperti mengalami peradangan dan pembengkakan. Akibatnya, Anda bisa terkena berbagai macam gangguan hidung, mulai dari polip hidung, pilek, hingga rhinitis. 4. Sinus Sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung. Lubang yang mengarah ke sinus juga termasuk dalam bagian struktur rongga hidung Anda. Fungsi sinus adalah untuk meringankan beban di tulang tengkorak, berperan dalam suara manusia, serta menghasilkan lendir untuk melembapkan hidung. Ya, terdapat pula membran mukosa yang melapisi bagian dalam rongga sinus. Ketika sinus mengalami peradangan dan pembengkakan akibat infeksi, kondisi tersebut dinamakan dengan sinusitis. Fakta-fakta lain tentang anatomi hidung Anda Fungsi hidung sebagai organ pernapasan dan penciuman mungkin tak perlu lagi diperdebatkan. Namun, ada beberapa fakta lain tentang hidung yang mungkin belum pernah Anda sebelumnya. Penasaran? Berikut fakta-faktanya 1. Hidung membentuk suara Anda Anda mungkin tidak menyangka bahwa hidung juga berperan dalam membentuk suara yang keluar saat Anda berbicara atau menyanyi. Memang, suara dihasilkan oleh laring, namun hanya berupa getaran saja. Menurut Cleveland Clinic, getaran tersebut yang kemudian terpantul ke bagian anatomi hidung dan sinus, yang disebut juga dengan resonansi suara. 2. Hidung melindungi tubuh Anda Dari penjelasan sebelumnya, Anda juga menyadari bahwa bulu-bulu dan lendir di dalam hidung mencegah benda-benda asing masuk. Hal tersebut membantu agar udara yang kita hirup menjadi lebih bersih dan tidak terkontaminasi bakteri atau virus. Tak hanya menjaga kekebalan tubuh, fungsi penciuman pada anatomi hidung juga melindungi Anda dari bahaya, lho. Kita perlu indera penciuman untuk mendeteksi asap, makanan basi, dan gas beracun lainnya. Sayangnya, terkadang indera penciuman bisa terganggu akibat kondisi kesehatan tertentu, sehingga Anda harus lebih berhati-hati. Salah satu jenis gangguan penciuman tersebut dinamakan dengan anosmia, yaitu kondisi ketika hidung tidak dapat mengendus bau dengan baik. 3. Manusia dapat mendeteksi hampir satu triliun aroma berbeda Dalam anatomi hidung, terdapat sekitar 12 juta sel reseptor pada saraf penciuman Anda. Sel reseptor ini berfungsi untuk mengenali berbagai macam bau. Ketika suatu aroma masuk ke hidung, partikel-partikel ini akan masuk ke puncak konka hidung, yaitu tempat di mana saraf penciuman bersarang. Di sini, bau yang terdeteksi oleh reseptor penciuman mengaktifkan saraf untuk mengirimkan sinyal ke otak. Kombinasi dari berbagai saraf yang diaktifkan mendaftarkan setiap bau unik yang dapat kita deteksi.
Struktur Artikel Ilmiah1. Judul2. Baris Kepemilikan3. Abstrak4. Kata Kunci5. Pendahuluan6. Metode Penelitian7. Hasil8. Pembahasan9. Simpulan10. Daftar Pustaka Struktur artikel ilmiah merupakan salah satu unsur yang harus terkandung di dalam artikel ilmiah. Seperti yang Anda tahu, dalam membuat artikel ilmiah, penulis harus mempertimbangkan berbagai unsur yang harus ada atau harus tercantum di dalam artikel ilmiah tersebut. Selain struktur artikel ilmiah ada berbagai unsur lain yang harus termuat. Hal ini karena penulisan artikel ilmiah memang harus baku dan didesain dengan memuat berbagai unsur yang mendukung fakta penelitian atau fakta temuan sehingga ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah yang baku, sesuai, dan juga harus disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Secara umum, artikel ilmiah itu terdiri dari adanya judul artikel, nama penulis, alamat email penulis, abstrak, pendahuluan, bahan, metode penulisan atau penelitian, hasil temuan, diskusi, kesimpulan, dan juga daftar pustaka atau referensi. Semua unsur tersebut termasuk di dalam struktur artikel ilmiah yang akan dibahas pada artikel kali ini. Struktur Artikel Ilmiah Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur artikel ilmiah merupakan salah satu unsur yang harus lengkap atau tercantum di dalam artikel ilmiah. Tapi apa sebenarnya pengertian dari struktur artikel ilmiah itu? Sebelum membahas struktur artikel ilmiah, perlu diketahui bahwa di dalam artikel ilmiah yang akan dimuat ke dalam jurnal biasanya terbit dan terbuat dengan sumber dari hasil penelitian atau hasil kajian dari adanya suatu permasalahan yang berdasarkan pada hasil pemikiran. Selain itu, artikel ilmiah juga berasal dari studi kepustakaan yang relevan, sehingga jika diartikan, artikel ilmiah ini menjadi dasar dari hasil penelitian secara umum dan terdiri atas beberapa aspek yang meliputi struktur artikel ilmiah. Berbagai aspeknya di antaranya adalah judul, identitas penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode penelitian, hasil, pembahasan, simpulan, hingga daftar pustaka. Semuanya tadi termasuk di dalam struktur artikel ilmiah yang harus ada atau harus tercantum di dalam artikel ilmiah dan disusun secara sistematis, baku, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Karena artikel ilmiah ini sifatnya formal dan bahkan harus sesuai dengan aturan, maka terciptalah struktur artikel ilmiah yang tujuannya memberi pedoman atau aturan mengenai bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik, tepat, dan sesuai. Dengan demikian, maka tujuan dibuatnya artikel ilmiah akan mampu dipahami oleh pembaca. Penulis juga akan lebih mudah dalam menulis dan mengimplementasikan hasil penelitian atau temuannya ke dalam sebuah artikel ilmiah jika artikel ilmiah tersebut disusun sistematis berurutan, sesuai dengan struktur artikel ilmiah. Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai bagaimana dan apa saja struktur artikel ilmiah itu. 1. Judul Sama halnya di berbagai karya ilmiah lainnya, artikel ilmiah memiliki struktur artikel ilmiah yaitu judul. Judul yang terdapat di dalam artikel ilmiah tidak harus sama dengan judul yang terdapat pada laporan penelitian. Judul artikel ilmiah biasanya dicantumkan juga identitas penulis berupa nama penulis tanpa gelar dan lembaga atau instansi yang bertugas. Judul dalam struktur artikel ilmiah merupakan bentuk dari jiwa, semangat, esensi, inti, dan juga cira secara keseluruhan dari isi sebuah artikel ilmiah yang Anda tulis. Oleh sebab itu, dalam menciptakan atau menulis judul biasanya serupa dengan label. Hal ini karena judul seolah meringkas atau menangkap dan menjadi wadah terhadap keseluruhan substansi subjek yang ditangani. Selain itu, judul di dalam sebuah artikel ilmiah akan menjadi penentu nasib apakah artikel ilmiah tersebut menarik hati pembaca akan dibaca pembaca, apakah dapat ditelaah dan juga diacu, apakah judul di dalam artikel ilmiah mampu dimanfaatkan. Sehingga judul harus ditulis dengan menarik agar pembaca tertarik membaca artikel ilmiah tersebut dimulai dari judul. Jika judul dibuat apa adanya dan tidak menarik, maka artikel ilmiah yang Anda buat akan sia-sia dan bahkan diacuhkan oleh pembaca, tidak dipedulikan, atau bahkan dilewati sehingga terbuang begitu saja. Dibutuhkan waktu, latihan, dan juga kebiasaan untuk menulis dan menciptakan judul yang menarik. Anda harus menyediakan waktu khusus untuk berpikir dan menyiapkan formulasi judul artikel ilmiah yang baik dan menarik dan tentu saja judul di dalam artikel ilmiah tersebut harus mengungkapkan isi dari keseluruhan artikel. Baca Juga Artikel Ilmiah Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Sistematikanya Jenis Karya Ilmiah yang Wajib Diketahui 11 Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif 2. Baris Kepemilikan Bagian kedua dari struktur artikel ilmiah adalah baris kepemilikan. Baris kepemilikan ini merupakan bagian dari struktur artikel ilmiah yang merupakan integral dari suatu artikel ilmiah yang merujuk terhadap hak yang dimiliki oleh pengarang atau hak kepengarangan dan hak kepemilikannya. Artinya, baris kepemilikan ini harus sesuai dengan lembaga atau instansi tempat dilakukannya kegiatan tersebut. Bisa disebut juga bahwa baris kepemilikan ini memberi informasi bahwa penulis artikel ilmiah tersebut merupakan bagian atau di bawah naungan lembaga atau instansi tertentu. Dengan demikian, baris kepemilikan ini penting sebagaimana merupakan penjelasan terkait pemegang hak cipta atau hak untuk memperbanyak dan juga menyebarluaskan adanya suatu artikel ilmiah yang mana menjadi artikel ilmiah berkala tempat diterbitkannya artikel ilmiah yang dimaksud tersebut. 3. Abstrak Struktur artikel ilmiah selanjutnya adalah abstrak. Abstrak biasanya memuat mengenai inti permasalahan atau tujuan, bagaimana cara penelitian yang dilakukan di dalam artikel ilmiah tersebut, dan bagaimana hasil dan simpulan yang terdapat di dalam suatu artikel ilmiah tersebut. Abstrak ini disusun menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan diberi terjemahan bahasa Indonesia, atau menggunakan salah satu saja, tergantung bagaimana penerbit atau instansi yang bersangkutan. Biasanya di bagian akhir abstrak, akan ditulis berbagai kata kunci yang ada di dalam abstrak tersebut atau yang juga biasa disebut keywords. Jika dijabarkan secara lebih terperinci, abstrak merupakan penyajian singkat dari keseluruhan artikel yang merupakan bagian artikel kedua yang paling banyak dibaca setelah judul di dalam struktur artikel ilmiah. Oleh sebab itu, biasanya abstrak juga tak kalah ikut menentukan bagaimana nasib dari artikel selanjutnya. Apakah artikel tersebut akan dibaca oleh pembaca sampai selesai atau tidak dipertimbangkan sama sekali sehingga menjadi sia-sia. Sehingga yang dapat dipahami, membuat abstrak ini juga harus serius dan juga dirancang dengan formulasi yang sangat matang. Terlebih jika abstrak menggunakan bahasa Inggris, struktur kalimat di dalam bahasa Inggris yang digunakan harus sesuai dan tepat. Hal ini karena banyak sekali yang menggampangkan penulisan abstrak dalam bahasa Inggris sehingga hanya mengandalkan Google Translate sebagai alat bantu. Padahal terjemahan di dalam Google Translate tidak selamanya tepat, sehingga justru bisa memicu atau menimbulkan pengertian ganda. Perlu diketahui, penulisan seberapa abstrak tersebut sudah diatur oleh UNESCO dan ditetapkan bahwa penulisan abstrak tidak boleh lebih dari 200 kata. Biasanya masih banyak penulis yang menggunakan istilah ringkasan atau summary dalam menulis abstrak. Akan tetapi kini sudah disepakati bahwa ringkasan merupakan abstrak yang lebih diperluas lagi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur artikel ilmiah yakni abstrak juga harus ditulis secara sistematis. Abstrak mengandung pokok masalah dan tujuan penelitian, menunjukkan pendekatan atau metode yang digunakan untuk memecahkan masalah, dan bagaimana cara penulis atau peneliti dapat menyuguhkan temuan penting serta simpulan yang didapat. 4. Kata Kunci Struktur artikel ilmiah yang selanjutnya adalah kata kunci. Kata kunci ini biasanya terletak di bagian bawah abstrak dan biasanya terdiri dari beberapa kata kunci atau keyword yang digunakan di dalam abstrak dan di dalam artikel ilmiah. Biasanya, kata kunci atau keyword terdiri dari 3 – 5 kata yang mana kata-kata tersebut tidak boleh mengulang judul. Tapi apa itu kata kunci itu? Kata kunci atau keyword merupakan pilihan kata yang memiliki makna yang terkandung di dalam sebuah artikel ilmiah atau di dalam dokumen yang kemudian dapat digunakan untuk dapat melakukan indeksasi mengenai kandungan isi yang tercantum di dalamnya. Biasanya, kata kunci atau keyword ini sengaja disajikan untuk membantu pembaca. Kata kunci atau keyword ini membantu pembaca untuk mencari artikel yang relevan atau artikel yang terkait dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Oleh sebab itu, dalam memilih kata kunci atau keyword yang digunakan, pembaca hanya perlu memasukkan berbagai kata kunci di dalam mesin pencari internet dan pembaca akan menemukan artikel apa yang sesuai dengan permasalahannya. Oleh sebab itu, keberadaan dan juga manfaat kata kunci sangat besar, apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini. Mengapa demikian? Biasanya deretan kata kunci atau keyword yang ada di dalam berbagai artikel ilmiah yang diterbitkan dan ditulis atau penulis yang biasanya disajikan di dalam abstrak ini menjadi penentu artikel ilmiah apa yang diminati untuk dibaca atau bahkan dijadikan referensi. 5. Pendahuluan Masuk ke struktur artikel ilmiah selanjutnya yang juga tak kalah penting yaitu adalah struktur artikel ilmiah pendahuluan. Struktur artikel ilmiah yaitu pendahuluan berisi mengenai apa latar belakang masalah yang ada di dalam artikel ilmiah tersebut; mengenai mengapa masalah tersebut diteliti, bagaimana rumusan masalahnya, bagaimana tinjauan pustakanya, hingga bagaimana keterangan yang berkaitan dengan tulisan. Biasanya, di dalam pendahuluan memuat rujukan yang ditunjukkan dengan menulis nama penulis dan juga menulis tahun penerbitan artikel ilmiah tersebut. Di dalamnya juga memuat mengenai landasan teori yang terkandung di dalam artikel ilmiah tersebut. Lebih jelasnya, pendahuluan dapat diartikan sebagai bagian yang menguraikan apa saja yang menjadi permasalahan yang tentu saja berhubungan dengan penelitian sekaligus menjadi sajian parameter yang digunakan di dalam penelitian tersebut. Sama halnya seperti bagian atau struktur artikel ilmiah yang lain, bagian pendahuluan ini juga harus disajikan dengan menarik. Agar menarik, penulisan pendahuluan ini bisa dilakukan dengan menonjolkan masalah yang dibahas di dalam artikel ilmiah secara tuntas dan juga menonjolkan tentang artikel yang sudah dipublikasikan oleh orang lain dan relevan. Pada dasarnya, yang ditonjolkan di dalam suatu pendahuluan adalah bagaimana argumentasi penulis mengenai masalah yang harus diselesaikannya di dalam artikel ilmiah tersebut. Selain pengertian secara umum, seorang ahli yakni Achmadi dalam Ghufron 20145 memaparkan bahwa struktur artikel ilmiah yaitu pendahuluan ini berisi mengenai paparan mengenai penelusuran dan kepustakaan atau teori yang relevan dengan masalah yang dibahas. Di dalam paparan tersebut, memiliki tujuan yaitu untuk menyusun kerangka atau konsep yang kemudian digunakan di dalam penelitian. Baca Juga 8 Asas Penulisan Karya Ilmiah yang Wajib Dikuasai Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya Ilmiah 6. Metode Penelitian Struktur artikel ilmiah yang selanjutnya dibangun dari adanya metode penelitian di dalam artikel ilmiah. Metode ilmiah ini biasanya menguraikan mengenai bagaimana cara-cara yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian yang di dalamnya mencakup subjek penelitian, populasi, dan juga sampel, juga pengumpulan data dan juga teknik analisis data. Metode penelitian di dalam artikel ilmiah ini kemudian menjadi wadah yang mampu menampung rancangan penelitian secara gratis karena memuat berbagai hal tadi, yaitu mengenai data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan validitas data. Perlu diketahui, di dalam metode penelitian memiliki hal penting yang harus dipahami yaitu mengenai bagaimana proses kerja atau langkah-langkah apa yang dilakukan di dalam penelitian, tetapi berbeda dengan berbagai definisi yang ada di dalamnya. 7. Hasil Setelah metode penelitian yang terdapat di dalam struktur artikel ilmiah, terdapat struktur lain yaitu hasil. Ada beberapa artikel ilmiah yang menggabungkan dua struktur yakni hasil dan pembahasan, ada pula yang membedakan kedua struktur tersebut. Tetapi kali ini, akan dijelaskan pengertian hasil di dalam struktur artikel ilmiah secara terpisah dari pembahasan. Di dalam penelitian ilmiah, hasil merupakan hasil dari uraian yang telah dilakukan dan dicantumkan di dalam artikel ilmiah. Hasilnya biasanya merupakan bagaimana proses pemecahan masalah dan bagaimana hasil dari penyelesaian masalah yang dilakukan di dalam penelitian tersebut. Hasil biasanya disajikan secara singkat, padat, dan jelas, dan biasanya juga dibantu oleh data pendukung misalnya foto, video, diagram, tabel, grafik, dan lain sebagainya. Di dalam hasil juga memuat mengenai hasil analisis data, yang mana bukan merupakan data mentah atau analisis dari ragam dan proses yang tidak disajikan. 8. Pembahasan Sementara itu, pengertian dari struktur artikel ilmiah yaitu pembahasan merupakan terusan dari hasil yang mana menjelaskan bagaimana hasil yang diperoleh di dalam artikel ilmiah tersebut. Ketika sudah terdapat hasil, maka penulis juga harus memberikan pembahasan secara ilmiah berdasarkan dengan rujukan atau referensi tertentu. Hal ini akan memperjelas hasil yang dikemukakan di dalam artikel ilmiah yang sudah dipecahkan dan kemudian digunakan kembali untuk membandingkan dengan berbagai hasil penelitian yang relevan. Selain itu, pembahasan juga memiliki tujuan untuk menjawab berbagai masalah penelitian atau dapat menunjukkan bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan pada penelitian. Di dalam pembahasan, biasanya memuat mengenai bagaimana penafsiran terhadap berbagai temuan pada penelitian, hasil interogasi pada temuan dengan berbagai kumpulan pengetahuan yang mapan, diskusi dengan penelitian lain penelitian terdahulu yang relevan, dan penyusunan teori atau modifikasi teori yang ada. 9. Simpulan Struktur selanjutnya yang terdapat di dalam artikel ilmiah adalah bagian simpulan. Di bagian simpulan ini biasanya juga memuat permintaan saran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Simpulan berisi mengenai pernyataan yang singkat dan akurat yang merupakan hasil dari pembahasan, bukan dari hasil penelitian yang didapat ulang. Di dalam simpulan juga terdapat pembuktian singkat mengenai kebenaran hipotesis untuk menjawab berbagai permasalahan di dalam penelitian yang sudah ditentukan. Sementara itu, saran yang terdapat di dalam penelitian bertujuan agar peneliti mendapat masukan atau saran yang kaitannya dengan penelitian yang berguna untuk para peneliti selanjutnya atau penelitian selanjutnya. 10. Daftar Pustaka Terakhir adalah daftar pustaka. Di dalam artikel ilmiah, pasti memiliki rujukan atau referensi yang berasal dari jurnal atau penelitian terdahulu dan lain sebagainya. Nah bagian daftar pustaka ini merupakan daftar dari berbagai rujukan atau referensi yang kemudian digunakan di dalam artikel ilmiah tersebut. Berbagai referensi yang digunakan harus ditulis secara lengkap di bagian daftar pustaka dan sesuai dengan acuan yang sudah disebut di dalam batang tubuh. Daftar pustaka ini disusun harus sesuai aturan atau sistematika yang mana ditulis berdasarkan abjad. Akan tetapi, biasanya beberapa instansi memiliki gaya selingkung masing-masing mengenai aturan penulisan. Artikel Terkait 17 Contoh Penutup Makalah, Laporan, Jurnal, dan Skripsi Cara Menulis Abstrak Karya Ilmiah, Skripsi, dan Paper 7 Contoh Simpulan Karya Ilmiah, Jurnal, Laporan, dan Skripsi 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya Ilmiah Manfaat Membuat Buku Karya Ilmiah
Bunga Bagian Bagian Bunga – Pengertian, Fungsi, Struktur Dan Gambar – – Bunga adalah alat reproduksi seksual. Bunga dikatakan lengkap apabila mempunyai daun kelopak ,daun mahkota, benang sari,putik,dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian fertile, yaitu benang sari dan daun buah,serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Alat perkembangbiakan generatif bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji umumnya alat tersebut merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga dimana pada bagian inilah terjadi penyerbukan dan Pembuahan. Bagian pokok tumbuhan sebenarnya ada tiga macam yakni akar, batang dan daun dan setiap bagian lainnya merupakan penjelmaan dari ketiga bagian pokok tersebut. Sehingga apabila kita memperhatikan susunan suatu bunga maka itu merupakan suatu penjelmaan dari ketiga bagian pokok tumbuhan tersebut. Bagian-Bagian-Bunga Sempurna Bungasempurna, Kepala putik stigma, Tangkaiputik stilus, Tangkai sari filament, bagiandaribenang sari, Sumbu bunga axis, Artikulasi, Tangkaibunga pedicel, Kelenjar nektar, Benang sari stamen, Bakalbuah ovum, Bakalbiji ovulum, Serbuk sari pollen, Kepala sari anther, Perhiasanbunga periantheum, Mahkotabunga corolla, Kelopak bunga calyx Baca Juga Hewan Karnivora Bagian Bagian Bunga Dan Fungsinya Bunga adalah organ pada tumbuhan yang mempunyai kegunaan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan generatif melalui proses pembuahan serta penyerbukan. Bunga sejatinya ialah modifikasi tunas daun atau tunas batang dimana bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan atas kepentingan tumbuhan tersebut. Pada umumnya bagian bunga sempurna dibagi menjadi 2, yaitu bagian Fertil dan bagian Steril. Bagian Fetil Bagian fertil merupakan bagian bunga yang secara langsung berpengaruh terhadap terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu sendiri. terdapat dua Bagian bunga fertil yaitu kepala putik pistillum serta benang sari Stamen. Bagian Steril Bagian steril merupakan bagian bunga yang hanya berfungsi sebagai perhiasan dan kelengkapan bunga itu sendiri. Ia tidak secara langsung mempengaruhi terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan. Bagian bagian bunga steril misalnya ibu tangkai bunga pedunculus, daun tangkai brachteola, dasar bunga receptacle, daun pelindung brachtea, daun mahkota petal, tangkai bunga pedicellus dan daun kelopak sepal,. Baca Juga Polusi Tanah Adalah Ibu tangkai bunga atau tangkai induk pedunculus Tangkai bunga bahasa latin Rachis Pedunculus adalah bagian awal dari sebuah bunga. Pedunculus tangkai induk bunga merupakan cabang kelanjutan dari sebuah ranting atau batang pohon / tanaman untuk menuju bunga. Tangkai bunga pedicellus Pedicellus adalah bagian yang sering kita jumpai, seperti yang kita ketahui tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah. Pedisellus Tangkai bunga inilah yang kerap kita jadikan sebagai bagian bunga yang kita petik dari pohonnya. Sehingga tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting. Dasar Bunga receptacle receptacle addalah bagian bunga yang menjadi bagian dari ujung tangkai bunga, receptacle ini berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga. Daun tangkai bunga brachteola Brachteola adalah bagian bunga berupa daun yang yang berfungsi sebagai daun pelindung. Daun tangkai bunga Brachteola ini tampak di luar bungan dan bisa terlihat. Daun ini berada pada bagian pangkal dari tangkai bunga. Daun pelindung brachtea Bagian pelingdung bunga Brachtea, bagian ini berbeda dengan kelopak bunga, karena Brachtea ialah daun terakhir yang menjadi tempat tumbuhnya bunga. Jadi, pada bagian ketiak daun ini, sang bunga berkembang serta tumbuh. Baca Juga Hewan Herbivora Mahkota bunga Corolla Corolla merupakan salah satu bagian bunga yang seringkali direpresentasikan sebagai bunga itu sendiri. karena mahkota bunga merupakan bagian paling luar dari sebua struktur keseluruhan bunga, yang biasanya memiliki warna yang cerah dan juga menarik. Mahkota bunga juga memilki susunan dan juga bentuk yang berbeda pada setiap bunga, sehingga sering djadikan indikator utama dari keindahan dankecantikan dari sebuah bunga Daun buah carpell Carpell merupakan bagian fertil berupa ovalum bakal biji berkelompok membentuk putik pistill. Daun mahkota petal Petal merupakan perhiasan bunga warnanya mencolok, berkelompok, serta membentuk corolla mahkota bunga. Kelopak bunga sepal Sepal kelopak Bunga adalah bagian bunga yang berupa kuncup saat bunga belum mekar. kelopak bunga berfungsi membantu menjaga bunga yang belum mekar. Saat bunga sudah sedikit mekar, maka kelopak bunga akan ikut membuka, serta membiarkan bunga tersebut mekar. saat bunga sudah mekar degan sempurna, kelopak bunga akan membentuk seperti bagian dasar sebuah bunga. Benang sari stamen Benang Sari adalah bagian yang sering disebut sebagai alat kelamin jantan sebuah bunga. Stamen berfungsi untuk membantu proses reproduksi dan juga perkembang biakan di sebuah bunga, yang nantinya dapat menumbuhkan tanaman baru. Stamen Benang sari terdiri dari 3 bagian utama. yaitu Tangkai sari filament, Serbuk sari polen, Kepala sari antheral. Baca Juga Hewan Melata Anatomi Bunga Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yang tetra sporangiat, dengan dua ruang sari lokus dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhanya empat gbr Pada tumbuhan tertentu yang anteranya matang ,namun sebelum antera memecahmembuka dengan sendiri batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak sehingga anteratetrasporangiat hanya menunjukkan dua berstuktur sederhana . Pada benang sari terdapat sebuah berkas pengangkut yang bisa bersifat amfikibral di sepanjang filament dan berakhir di bunga Rhoe discolor banyak di temukan rambut filament. Dinding artera terdiri dari beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel parietal primer, kecusli epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang yang penting adalahEndostesium, tepat dibawah epidermis, dan tapetum, yang berbatasan dengan lokulus antara kedua lapisan itu sering memipih karena tertekan, lalu membentuk penebalan takrata, terutama di dindng radial dan tangensial diferensial yang terjadi padanya ketika antera megering saat matang, yang bertujuan untuk memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera untuk membebaskan serbuk sari. Membukanya antera dimulai pada celah atau stomata yna tidak berfungsi lagi gambar E Sel tavetum bersifat sekretori dan penuh sitoplasma padat. Isi sel tafetum diserap oleh butir serbuk sari yang sedang berkembang dalam lokulus, sehingga ketika serbuk sari matang, biasanya tapetum sudah berdegenerasi. Untuk membebaskan serbuk sari, selain lewat celah/stomium,tumbuhan dapat memiliki pori disisi lateral atau pada ujung cuping antera. Baca Juga Mitosis Adalah Serbuksari Hasil mikrogenesis adalah microspora atau butik serbuk sari. Butir tersebut berupa simetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuatyang disebut aperaturgb Ada yang bulat pori dan ada yang memanjang kolpi. Ketika serbuk sari berkejambah serbuk polen akan muncul melalui apertur. Dinding butir sari terdapat dua lapisan utama, yaitu intin yang lunak di bagian dalam, dan eksin bagian luar yang terbagi lagi menjadi dua, yaitubagian yang tidak berlekuk di sebelah dalam neksin, dan bagian yang terdapat lekukan di sebelah luarnya seksin.Butir polen sering berperan dalam taksonom yaitu pada family nya. Contoh family yang mempunyai lekukan dalam Cruciverare, Malvaceae. Lekukan eksin berasal dari tapetum yang berperan dalam pengendalian kecocokan intra serbuk sari dibawa oleh pollinator dari kepala sarike stigma, terjadi rehidrasi,eksin mengembang dan bahan yang tersimpan dalam eksin dibebaskan. Karpel Jika bunga mempunyai dua karpel atau lebih maka karpel dapat lepas dengan karpel yang lainnya ginesium apokarp pada bunga mawar atau karpel yang berlekatan dengan cara yang bernacam-macam ginesium sinkrappada tomat atau papaya. Ginesium berkarpel tunggal digolongkan apokarp. Dalam pembentukan karpel menjadi ginesium, karpel di anggap melipat sepanjang tepinya sehingga sisi adaksial berada di ruang tertutup, dan tepinya saling ini di anggap bahwa pelipatan karpel terjadi secara konduplikat dengan tepi tetap pipih gmbr Baca Juga Hewan Mamalia Perubahan evolusi menyebabkan reduksipada daerah tepi . Pelipatan ini meliputi involusi pelipatan ke dalam sehingga daerah yang tertutup dilapisi dengan muka abaksial. Pada ginesium sinkrap, ada dua cara perlekatan karpel, yaitu Karpel berlekatan dengan kondisi terlipat dan muka abaksial melekat pada muka abaksial , ginesium beruang dua atau banyak gbr A,C Pelekatan terjadi dalam keadaan tak terlipat atau setengah terlipat dan terbentuk ginesium beruang satu Pada ginesium biasanya dibedakan menjadi 2, yaitu Bagian bawah yang fertile bakal buah Bagian tengah yang steril tangkai putik. Bakal buah Bakal biji atau ovulum terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam adaksial, yang disebut plasenta Setiap karpel memiliki dua krpelplasenta ditemukan di dekat tepi atau tidak jauh dari karpel, sehingga dibedakan Plasenta marginaltepi dan Plasenta laminar agak jauh dari tepi. Plasenta paretial trjadi pada ginesium yang pelekatan karpelnya terjadi secara marginal dan hanya ada satu ruang ginesium ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung satu berkas pembuluh gbr Baca Juga Persebaran Fauna Indonesia Bakal biji terdiri jaringan tengah atau nuselus , dilingkari oleh integumen dalam dan integument integument mengelilingi suatu saluran yang bermuara di pori, disebut mikrofil Daerah nuselus , integument, dan funikulus berhubungan disebut kalaza. Sering terletak berhadapan dengan mikrofil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil saat pada tapetum antera, nuselus biasanya sudah tak ada ketika bakal biji mencapai taraf dewasa, karena telah berdegenerasi. Pembentukan megaspora melalui peristiwa sel induk megaspore disebut megasporogenesis. Megaspora juga disebut kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan gbr. banyak angiospermae, kantung embrio matang berisi 8 inti, yang masing-masing memiliki dinding sel. Ketiga sel dekat mikropil adalah sel telur dan dua sel sinergid. Di dekat kalaza terdapat tiga sel antipoda. Dua buah inti di tengah disebut inti polar. Jika keduanya bersatu, jumlah sel dalam kantung embrio menjadi tujuh. Sel antipoda sering berdegenerasi di awal pertumbuhan. Pada sinergid biasanya terdapat penebalan dinding yang di sebut aparatfiliform seperti benang yang meluas di debagian sel dekat mikropil. Mikrosporagenesis dan Megasporagenesis Pada antera yangs edang berkembang, mikrosporangium terdiri dari sel sporongent yang ada didalam rongga kantong polen dan sejumlah lapisan khusus disebelah luarnya. Jaringan sporogen juga berasal dari sel parietal primer yang ditemukan pada awal pembentukan antera. Sel sporogen masih dapat bermitosis menghasilkan lebih banyak sel sporogen atau menjadi sel induk mikrospora. Meiosis terjadi dalam sel induk mikrospora, menghasilkan tetrad yang terdiri dari empat sel mikrospora yang haploid gb, Distadium ini mikrospora biasanya berpisah, meskipun pada beberapa familia tetap bertahan sebagai tetrad. Sebelm lepasnya polen dari antera, mikrospora mengalami mitosis, menghasilkan sel vegetative dan sel generatif. Kadang-kadang sel generatif membelah, menghasilkan dua gamet jantan. Sebagaimana dalam mikrosporagenesis, sel sporogen primer dapat langsung atau melalui beberapa kali mitosis menjadi sel induk mikrospora. Sel itu mengalami meiosis yang terdiri dari dua kali pembelahan berturut-turut, menghasilkan 4 megaspora. Baca Juga Sumber Daya Alam Hayati Jenis-Jenis Bunga pada Tumbuhan Bunga Lengkap flos completus, yakni jika memiliki semua daun bunga yaitu kelopak,mahkota,benang sari dan putik. Bunga tak lengkap flos incompletus, yakni jika salah satu daun bunga tidak ada atau tidak ditemukan. Bunga berumah satu planta monoeca atau bunga banci, yakni bunga jantanbenang sari dan bunga betinaputik terdapat pada tanaman yang sama. Bunga Berumah dua planta dioeca, yakni benang sari dan putik terdapat pada tanaman yang berlainan , namun masih dalam jenis yang sama Tumbuhan poligam planta polygam yakni tumbuhan yang memiliki dua tipe bentuk kelamin. Dibedakan menjadi andromonoecus pl. andromonoeca, yaitu pada tanaman yang sama terdapat bunga jantan dan bunga banci gynomonoecus pl. gynomonoeca, yaitu pada tanaman yang sama ada bunga betina dan bunga banci androdioecuspl. androdioeca, yaitu pada satu jenis tanaman hanya terdapat bunga jantan dan bunga banci saja. gynodioecus pl. gynodioeca, yaitu dalam satu jenis tumbuhan terdapat tanaman dengan hanya bunga betina dan tanaman dengan hanya bunga banci. Diagram Bunga Dalam mendeskripsikan bunga, disamping secara verbal dengan kata-kata dapat ditambahkan gambar-gambar untuk memperjelas keadaan bunga. Suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya disebut diagram bunga. Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada boding datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Sehingga pada diagram bunga ini digambarkan penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik. Juga bagian bunga lainnya jika masih ada. Disamping bagian-bagian tersebut diatas, lazimnya daun kelopak dan tajuk bunga digambar melintang bagian tengah-tengahnya, sedangkan benang sari digampar penampang keapala sari dan dari putik penampang melintanng bakal buahnya. Dari diagram bunga ini dapat diketahui berapa banyak masing-masing bagian bunga tadi dan susunannya antara yang satu dengan yang lain dalam bentuk skematik. Baca Juga Makalah Kingdom Animalia Dalam diagram bunga masing-masing bagian bunga digambarkan dengan bentuk lambang yang berbeda-beda, sehingga apabila terdapat persamaan mungkin hanya terjadi pada lambang kelopak dan daun tajuk bunga sedangkan benang sari dan putik tidak akan mengalami kesamaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat diagram bunga yaitu Letak bunga pada tumbuhan. Terdapat dua macam letak bunga yaitu Bunga pada ujung batang atau cabang flos terminalis Bunga yang terdapat dalam ketiak daun flos axillaris Bagian bunga yang akan kita buat tersusun dalam beberapa lingkaran. Kedua hal tersebut harus ditentukan saat kita akan membuat diagram bunga, dimulai dari mebuat lingkaran konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya. Lalu gambar garis tegak lurus sebagai bidang median untuk menggambarkan penampang melintang batang secara skematik dibagian atas lingkaran yang terluar pada bidang median kemudian dibagian bawah gambar skematik dibuat gambar skematik daun pelindungnya. Pada lingkaran sendiri. Kemudian gambar pada lingkaran berturut-turut dari bagian luar yakni daun-daun kelopak,daun-daun tajuk,benang sari dan penampang melintang bakal buah sebagai gambar pada lingkaran terdalam. Dalam menggambar maing-masing bagian bunga harus memperhatikan hal-hal berikut ini Baca Juga Pengetahuan Tentang Jaringan Tumbuhan Jumlah masing-masing bagian bunga Susunan terhadap sesamanya, misal susunan daun kelopakcalyx satu dengan yang lainnya bebas atau berlekatan memiliki susunan diagram yang berbeda. Susunan terhadap bagian bunga yang lain, misal daun kelopak calyx terhadap daun mahkotacorolla, benang sari dan daun buah penyusun putiknya, berhadapan atau berseling, bebas aatau berlekatan. Letak bagian bunga terhadap bidang median. Dimana sering kali bidang median membagi dua dalam bidang setangkup simetrik. Bagian bunga yang letaknya pada ujung batang/cabang, tidak dikenal bidang mediannya sehingga tidak digambarkan bagian penampang melintang batangkarena bunga yang demikian itu batang bersambung dengan tangkai bunga. Tetapi pada bagian bawah masih ditambahkan gambar penampang melintang daun pelindung jika ada. Pada diagram bunga tidak hanya menyangkut bagian-bagian bunganya saja tetapi juga mengenai letaknya pada tumbuhan yakni mengenai letaknya pada ujung batang atau diketiak daungb. 108 Pada diagram bunga juga bisa digambar bagian lain yang memang perlu dikemukakan seperti Kelopak tambahan epicalyx, umumnya terdapat pada suku Malvaceae, misalnya kapas Gossypium sp. dan Hibiscus rosa-sinensis kembang sepatu. Mahkota tambahancorona yang biasanya terdapt pada suku asclepiadaceae, misal biduri Calotropis gigantea Dryand. Pada bagian bunga sering kali ada yang mengalami metamorfosis atau tereduksi atau lenyap sama sekali. Sehingga dalam pembuatan diagram bunga harus berpendirian yaitu Hanya menggambarkan bagian bunga menurut apa adanya. Membuat diagram bunga yang tidak hanya memuat bagian yang benar-benar ada tetapi juga menggambarakan bagian-bagian yang sudah tidak ada atau tereduksi, namun menurut teori seharusnya ada. Baca Juga Jaringan Ikat Diagram bunga dibedakan menjadi dua macam yakni Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang benar-benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang sesungguhnya. Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian bunga yang sesungguhnya juga memuat bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi tetapi menurut teori seharusnya ada. Bagian-bagian yang hanya menurut teori saja seharusnya ada, tidak digambar seperti bagian-bagian yang beanar-benar ada. Melainkan dengan lambang lain biasanya bintang atau silang kecil gb. 108 Demikian penjelasan artikel diatas tentang Bagian Bagian Bunga – Pengertian, Fungsi, Struktur Dan Gambar semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia
Jakarta - Surat dinas dibuat untuk kepentingan kedinasan baik pemerintah maupun swasta. Surat dinas dapat ditulis oleh instansi kepada instansi, atau dari instansi untuk bisa berupa pengumuman, surat izin, surat tugas, dan sejenisnya untuk keperluan lihat contoh surat dinas berikut iniORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH OSIS SMP NEGERI 1 MERAL Jalan Raja Usman Desa Sungai Pasir, Kelurahan Meral, Kabupaten Karimun 17 Februari 2021Nomor 011/OSIS/SMPN-01/II/2021 Lamp. - Hal Permohonan IzinYth. Lurah Meral Kota Kecamatan Meral Kabupaten KarimunDengan hormat,Sehubungan dengan akan diselenggarakannya kemah bakti siswa-siswi SMP Negeri 1 Meral di wilayah Bapak, kami mengajukan permohonan izin menggunakan Lapangan Sepak Bola Sungai Pasir dan lingkungan waktu pelaksanaannyahari Sabtu Minggu tanggal 10 - 11 Agustus 2021Kami berharap Bapak berkenan memberikan izin pada kami untuk menggunakan sarana-sarana perhatian dan kerjasama yang baik, kami mengucapkan terima hormat kami,Mengetahui Pembina OSIS,Hafnidah, NIP. 19691204200701202Ketua OSIS,HanifahTembusan1. Kepala SMP Negeri 1 Meral2. Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan MeralBerikut unsur-unsur surat dinas dan penjelasannya1. Kop Surat atau Kepala SuratKepala surat yang lengkap terdiri dari nama instansi, alamat lengkap, nomor telepon, nomor kotak pos, dan logo identitas Tanggal SuratDalam surat dinas, tanggal surat ada di sisi kanan atas, kiri atas, atau kanan bawah. Nama tempat pada tanggal surat dinas tidak perlu lagi ditulis, karena nama tempat sudah ada di kepala atau kop pada surat pribadi atau surat lamaran kerja, nama tempat harus dicantumkan. Nama bulan dan tahun ditulis lengkap tanpa tanda titik di 21 Juli 20203. Hal/Perihal SuratHal/perihal surat adalah yang menunjukkan isi atau inti dari surat secara berbentuk frase yang dimulai dengan huruf besar dan tidak diakhiri tanda titik serta tidak diberi garis Permohonan Izin Tempat4. Nomor SuratSurat dinas adalah surat resmi yang harus diberi nomor surat, kode, dan tahun. Setiap instansi atau lembaga mempunyai kode atau urutan penulisan kode dalam membuat nomor. Contoh 29/BB/PKBM/20195. LampiranLampiran adalah lembar tambahan yang bisa dilampirkan. Lampiran ini bisa dalam bentuk lembaran atau dokumen tidak ada lampiran, biasanya ditulis dengan tanda hubung. Lampiran dapat ditulis singkat atau ditulis semua secara penulisan rinciannya ditulis dengan huruf semua bukan tiga lembar atauLampiran tiga lembar6. Alamat SuratDalam menulis alamat surat, ada ketentuan yang harus dipenuhiAlamat surat ditujukan langsung kepada pejabat, dan bukan pada nama kantor pejabatnyaJika sudah menggunakan kata 'Kepada' diikuti jabatan atau instansi, atau 'Kepada' diikuti kata sapaan dan nama orang yang dituju maka tidak perlu memakai 'Yth'. Gunakan salah satu nama sapaan misalnya Bapak, Ibu, atau Saudara tidak perlu diikuti menulis kata sapaan, kata sapaan harus digunakan di depan nama orang yang ditulis dalam alamat nama jalan tidak boleh alamat tujuan surat tidak diakhiri tanda Yth. Lurah Meral Kota Kecamatan Meral Kabupaten Karimun7. Pembuka SuratPembuka surat dapat ditulis dalam beberapa variasi. Di antaranya yaituJika sebagai pemberitahuan atau permintaanDengan ini kami beritahukan ..., Bersama ini kami sampaikan ...Jika sebagai surat balasanMembalas surat Saudara tertanggal ..., Sehubungan dengan surat Saudara tertanggal..., nomor ... dengan ini diberitahukan bahwa ... Surat untuk menunjuk pada dasar suratBerdasarkan surat edaran ..., Sehubungan dengan surat ... Surat yang menyatakan sebuah tujuanDalam rangka memperingati ..., Dalam upaya meningkatkan ...8. Isi suratBerisi inti surat atau hal yang akan disampaikan dalam surat, harus sesuai dengan subjeknya9. PenutupPenulisan penutup pada surat dinas juga memiliki aturan yang harus diketahui, di antaranyaSetelah kata sapaan dicantumkan tanda koma ,Terdapat variasi ungkapan. Berisikan ucapan terima kasih, harapan, dan menunjukkan kenyataan yang telah disebutkan 10. Pengirim Surat DinasPengirim surat dinas berisikan tanda tangan, nama terang, nama jabatan, dan NIP. Penulisannya pengirim/penulis surat adalaha. Nama terang ditulis dengan tanpa kurung b. Penulisan diketik pada sebelah kiri nama jabatanc. Ditulis tanpa menggunakan nama juga beberapa surat dinas yang memiliki tembusan. Namun, khusus tembusan adalah bagian yang tidak wajib ada di dalam surat dinas. Tembusan hanya dipakai bila ada pihak yang membutuhkan tembusan atau salinan surat selain yang mengetahui unsur surat dinas dan penjelasannya, apakah detikers sudah paham mengenai surat dinas? Simak Video "3 Tren Digitalisasi Pendidikan di Masa Depan Menurut Google" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
bagian yang tidak di dalam